Cari Blog Ini

Minggu, 23 Oktober 2011

Rahbar: Jika Tak Maju, Musuh Tak Akan Bersusah Payah Merusak Citra Iran

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Kamis (20/10) pagi di hari kesembilan dan terakhir kunjungan ke Kermanshah menyebut pengabdian
yang tulus dalam pemerintahan Islam sebagai taufik Ilahi serta amalan yang bisa mendatangkan keridhaan Allah dan membantu mengokohkan hubungan rakyat dengan pemerintahan.
Berbicara di depan para pejabat dan pegawai berbagai instansi negara di provinsi Kermanshah, beliau mengatakan, kinerja pejabat negara di tingkat nasional maupun lokal bisa meningkatkan atau -naudzubillah- mengurangi kehormatan negara. Karena itu, sebisa mungkin para pejabat hendaknya meningkatkan kualitas kerja dan pengabdiannya yang membanggakan.
Ayatollah al-Udzma Khamenei memuji kesiapan selalu rakyat untuk terlibat di medan manapun saat diperlukan dan menyebutnya sebagai fenomena yang menakjubkan.
"Lisan tidak mampu menyampaikan rasa terima kasih yang semestinya. Meski ada kesulitan dan kekurangan, mereka selalu lebih siap membela Islam dan revolusi dibanding para pejabat negara," ungkap beliau.
Beliau mengimbau para pajabat untuk bekerja lebih keras dan sempurna dalam melayani bangsa yang terhormat, mulia dan penyabar ini.
Di bagian lain pembicaraannya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung konspirasi musuh terhadap bangsa ini dan menilainya sebagai bukti kemajuan yang dicapai oleh Republik Islam Iran.
Beliau mengatakan, serangan gencar propaganda, politik, ekonomi, dan keamanan yang dilancarkan kubu arogansi adalah bukti yang jelas akan pesatnya gerakan bangsa Iran dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Sebab, jika gerakan bangsa ini terhenti, mundur dan lemah musuh tak akan pernah menyusahkan diri seperti ini.

Mengenai kebangkitan Islam di kawasan, Rahbar menandaskan, sambutan hangat bangsa-bangsa ini terhadap pemikiran bangsa Iran terkait ‘Islam dan mengikuti syariat' telah membuktikan akan kepedulian bangsa-bangsa ini untuk menjadikan Republik Islam sebagai contoh.
Dalam kondisi yang menentukan ini, kata beliau, ketika bangsa Iran menjadi teladan dan panutan bagi bangsa-bangsa di kawasan, kita harus mawas diri untuk selalu menampilkan wajah Iran yang lebih indah, menarik dan kompak di benak bangsa-bangsa lain, supaya kerja keras musuh merusak citra Iran bisa digagalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar