Cari Blog Ini

Rabu, 05 Oktober 2011

ziarah kubur (part 3)

Ziarah kubur dan masyhad-masyhad
                                Adapun berziarah dan pergi keseluruh pusara pada umumnya semuanya dinisbahkan kepada ziarah pusara Nabi saww, tidak ada masalah dalam syariat , nabi telah menganjurkan dan menginginkan orang-orang muslim untuk berziarah sebagaimana halnya beliau melakukan ziarah, beliau berziarah kepusara bundanya aminah binti wahab ra,
hal tersebut berlangsung menjadi kebiasaan dan adat orang-orang muslim berziarah kepusara orang-orang muslim juga.
Hadis-hadis ziarah kubur
1.       Sulaiman bin buraidah dari ayahnya dari nabi saww; Aku larang kalian berziarah kubur?, tidak, berziarahlah, syeh mansyur mengatakan berziarahlah pada umumnya perintah untuk sunnah, dan pendapat ibnu hazim adalah wajib, meskipun hanya sekali seumur hidup.
2.       Nabi bersabda; aku larang kalian berziarah kubur?, sungguh muhammad telah diizinkan untuk berziarah kepusara bundanya, berziarahlah sesungguhnya itu mengingatkan akan akhirat, diriwayatkan dalam kitab khomsah, kecuali bukhori dan tirmidzi, seorang mayit bergembira dengan penziarah dan mendapat manfaat dari doa dan al-qur’an, hal ini bukanlah termasuk dari sodaqoh, tapi dari hikmah berziarah.
3.       Nabi bersabda; aku larang kalian berziarah, kemudian
4.       Nabi bersabda; datangilah orang-orang mati diantara kalian ucapkanlah salam kepada mereka, sesungguhnya itu merupakan ibrah bagi mereka.
5.       Suatu saat Nabi mendatangi pusara para syuhada diawal tahun seraya mengucapkan” salam sejahtera atas kalian karena kesabaran kalian, sungguh paling nikmatnya akhir kediaman, kemudian abu bakar mendatanginya, setelahnya umar, dan ustman, dan muawiyahpun mendatanginya ketika sepulang dari haji seraya mengucapkan “nabi saww ketika berjalan digunung beliau mengucapkan salam sejahtera bagi kalian atas kesabaran kalian.
6.       Dari aisyah; nabi saww setiap dua malam beliau acapkali keluar dimalam terakhir menuju baqi’ seraya berkata salam sejahtera atas kalian kediaman kaum beriman, telah datang kepada kalian apa yang telah dijanjikan esok, kalian para pendahulu, dan kami dengan kehendak Allah akan segera menyusul kalian, ya Allah ampunilah dosa penduduk baqi.
7.       Dari ibnu mas’ud, nabi bersabda; hendaknya kalian berziarah kubur, sesungguhnya dengan itu membuat zuhud akan dunia dan mengingatkan akan akhirat.
8.       Dari anas, nabi bersabda; aku larang kalian berziarah kubur? Berziarahlah, sesungguhnya itu mengingatkan kalian akan kematian.
9.       Nabi bersabsa; aku larang kalian berziarah kubur? Barang siapa dari kalian yang hendak berziarah kubur, maka berziarahlah karena sesungguhnya itu melunakan hati dan mencucurkan air mata dan mengingatkan akan akhirat.
10.   Tolhah bin abdillah; ketika kami keluar bersama Rasulullah saww menuju kepusara para syuhada’, dan ketika sesampainya kami dipusara para syuhada’, beliau berkata”inilah pusara saudara kita’.
11.   Dari aisyah; nabi bersabda jibril mendatangiku dan berkata sesungguhnya Tuhanmu memerintahkan engkau agar mendatangi pusara pendududk baqi’ mintakanlah ampunan bagi mereka!.
Perbuatan para sahabat dan pengikut
1.       Dari abu ja’far as; sesungguhnya fatimah putri Rasulullah sedang berziarah kepusara hamzah ra, beliau memperbaikinya dan membenahinya serta menandainya dengan bebatuan.
2.       Ruzain meriwayatkan; sesungguhnya fatimah ra berziarah kepusara para syuhada’ antara dua dan tiga hari.
3.       Diriwayatkan yahya dari abu ja’far as, dari ali bin husain as; beliau (fatimah as) shalat dan berdoa dan menangis disana hingga malam.
4.       Dari ali as; sesungguhnya fatimah as berziarah kepusara hamzah pamannya setiap hari jumat, beliau shalat dan menangis disana.
5.       Ibnu abi mulaikah; aku melihat aisyah berziarah kepusara abdurahman saudaranya ia meninggal di habasyah dan dimakamkan dimakkah.
6.       Ibnu abi mulaikah; suatu hari aisyah menghadap kepusara, aku berkata kepadanya, bukankah Rasulullah saww melarang ziarah kubur?, iapun menjawab; ya, beliau melarangnya namun setelahnya menyuruh berziarah.
7.       Al-baihaqi meriwayatkan dari hasyim bin muhammad al-amri seorang putra umar bin ali; dihari jumat diantara fajar dan terbitnya matahari, aku diajak ayahku pergi kemadinah kepusara para syuhada’ aku sedang berjalan dibelakangnya, sesampainya dipusara ia mengeraskan suaranya seraya berkata “salam sejahtera bagi kalian atas kesabaran kalian, sungguh paling nikmatnya kediaman terakhir, tiba-tiba ada yang berkata; aku jawab salam sejahtera atasmu wahai abu abdillah, ayahkupun menoleh kepadaku dan berkata; kaukah yang menjawab salam?, aku jawab; tidak, kemudian aku dibawa kesebelah kanannya dan mengulangi salam, kemudian acap kali mengucapkan salam selalu dibalas sampai tiga kali terjadi hal serupa, maka ayahku jatuh bersujud bersyukur kepada Allah.
8.       Dari yahya, dari athaf; bibiku bercerita kepadaku, ia seorang dari pada budak, ia berkata; suatu hari aku bersama seorang budak kecil mengendarai hewan sampai tiba dipusara hamzah, kemudian aku shalat, atas kehendak Allah demi Tuhan, ada seorang penyeru tiada seorang penjawab yang bergerak di lembah, budak kecilku berdiri memegang kepala biri-biri, sampai aku selesai shalat, aku bangkit dan berkata sambil aku menunjuk dengan tanganku ”salam sejahtera atas kalian” aku mendengar jawaban salam kepadaku dari bawah persada, aku tahu layaknya aku tahu Allah menciptakanku, dan aku keringkan rambutku kemudian aku panggil budak kecil; bawa kemari biri-biriku dan kemudian tunggangi.
9.       Adzahabi berkata; harun arrasyid menunaikan haji, sesampainya dimadinah ia berkata kepada yahya bin kholid; suruh menghadap kepadaku orang yang mengetahui madinah dan masyhad-masyhad!, bagaimana jibril turun kepada nabi saww, dan dari arah mana ia mendatanginya dan pusara para syuhada, yahyapun meminta seseorang menunjukannya untukku, dan dibawakan kepadaku, akupun mendatanginya, iapun menjanjikanku dimalam terakhir, ketika bergurau aku tidak berdoa kecuali aku diperlihatkan masyhad olehnya, maka keduanyapun shalat dan khusu’ berdoa dan senantiasa seperti itu hingga fajar terbit.
Pusara yang dimaksud dengan ziarah
                                Disana terdapat pusara para sahabat dan selainnya dari orang-orang muslim dan orang-orang saleh, kebiasaan berziarah, bertawassul dan bertabarruk (mencari berkah) dari orang-orang muslim terdahulu berlangsung hingga hari ini, dan berikut ini diantara datanya:
1.       Pusara bilal bin hamamah alhabsy, muadzin (pengumandang adzan) Rasulullah saww, wafat th 20h damaskus, dinisan pusara tercantum tanggal beserta namanya, berdoa ditempat berbarokah ini mustajab(dikabulkan), banyak kalangan para wali dan orang-orang baik mengambil berkah dengan menziarahinya.
2.       Pusara salman alfarisi wafat th 36h, alkhotib albaghdadi mengatakan; sekarang pusaranya populer berdekatan dengan aiwan kusra, berada dalam bangunan terdapat penjaga yang menetap disana, saya telah mengunjunginya lebih dari sekali, ibnu aljauzi berkata; al-qolanisi dan samnun berkata”kami telah berkunjung kepusara salman, dan kami kembali lagi.
3.       Pusara abu ayyub al-anshori wafat th 52h romawi, alhakim berkata” mereka saling berjanji mengunjungi pusaranya dan memohon turun hujan melaluinya kala paceklik.
4.       Masyhad kepala husain as dimesir, ibnu jubair berkata; wafat th 614h, beliau berada didalam kotak perak yang dipendam dibawah tanah dan telah dibangunkan banyak bangunan yang berkapasitas terbatas, tidak dikelilingi........, dari keajaiban yang kami lihat ketika masuk kemasjid yang diberkahi ini, terdapat sebuah batu berwarna hitam pekat dan mengkilap yang terletak didinding menghadap orang yang masuk, semua orang menilainya seakan-akan menyerupai wanita india, dan kami melhat orang-orang mencium, mengitari, memeluk dan mengusapkan kain kepusara yang diberkahi, mereka berdesak-desakan berdoa, menangis, bertawassul kepada Allah atas berkah turbah (tanah) yang disucikan, dan mereka khusu’ meluluhkan hati, menyerpihkan kebekuan, dan keberadaannya merupakan perkara teragung dan gamblang, mudah-mudahan Allah memberikan kita manfaat atas berkah masyhad yang mulia.
5.       Pusara umar bin abdul aziz al-umawi, wafat th 101h, pusaranya dikunjungi di dir sam’aan.
6.       Al-imam musa bin ja’far disemayamkan dikota kadzimiyah, syahid th 183h, alkhotib berkata; aku mendengar alhasan bin ibrahim  seorang guru besar dizamannya, beliau berkata; tiada keadaan mendilemaku, ketika aku pergi kepusara musa bin ja’far, aku bertawassul dengannya kecuali Allah memudahkan apa yang aku inginkan untukku.
7.       Pusara al-imam jawad as, ibnu imad berkata; abu ja’far muhammad al-jawad wafat dibaghdad, dan disemayamkan disamping musa as kakeknya, dan masyhad keduanya as, dijadikan khalayak umum ajang untuk bertobat dengan berziarah.
8.       Pusara al-imam ridho as, muhammad bin muammal berkata; kami pergi bersama pakar ahli hadis, ibnu huzaimah, adilah abu ali atsaqofi dan beberapa orang dari guru besar kami, ketika itu mereka mendatangi ali bin musa arridho as, aku tak heran melihat ibnu huzaimah mengagungkan tempat itu, beliau merendah dan menunduk khusu’ disana.
9.       Muhammad bin idris al-syafi’i/ imam syafi’i, wafat th 204h, disemayamkan diqorofah syughra, dan pusaranya diziarahi dekat dengan al-muqthim.
10.    Ahmad bin hanbal/ imam hambali, wafat th 241h, adzahabi berkata; umumnya beliau diziarahi dibaghdad.
11.   Abu hanifah/ imam hanafi, wafat th 150h, dan pusaranya di a’zamiyah baghdad, tempat ziarah yang populer, dari syafi’i; setiap aku mendatangi pusaranya berziarah.
12.   Pusara dzi al-nun al-misri, wafat th 247h, disemayamkan diqorofah, dipusaranya dibangunkan masyhad, berkali-kali aku telah menziarahinya.
13.   Pusara ismail bin yusuf al-dailami, al-mu’afi berkata; orang-orang menziarahi pusaranya dibelakang pusara populer al-kurhi, dan diantara keduanya terdapat pusara yasirah, aku telah menziarahinya berkali-kali.
14.   Pusara mus’ab bin zubair, wafat th 158h, ibnu al-jauzi berkata; khalayak berziarah kepusaranya, layaknya pusara alhusain as diziarahi, di maskan (nama daerah), aku berkata dimanakah bintang gemintang? Dan dimanakah penjagal darah suci yang didambakan wanita iraq? Dan dimanakah penghulu para pemuda surga?.
15.   Laist bin sa’ad al-hanafi, seorang pembesar mesir, wafat th 175h, disemayamkan di qorofah sughra, dan aku lihat pusaranya diziarahi berkali-kali.
16.   Pusara abu awanah, bangunan masyhad diziarahi di asfara’in, didalam madinah, ibnu asyakir berkata; sesungguhnya pusara abu awanah di asfara’in merupakan tempat ziarah ternama dan eksistensi yang diberkahi, ibnu safar al-asfarani berkata; kakekku ketika tiba di masyhad ustadznya, (abu ishak), aku melihanya tidak masuk memberi penghormatan, namun hanya mencium pintu masyhad yang berada diatas tingkat, ia berdiri sesaat sekedar bentuk penghormatan dan pengagungan, kemudian lewat layaknya orang yang meninggalkannya karena keagungan wibawanyanya, dan ketika sampai dimasyhad abu awanah ia memberikan pengagungan yang dahsyat kepadanya serta memulyakannya dan berdiri lebih lama.
17.   Pusara al-hafidz abu al-hasan al-amiri, wafat th 403h, orang-orang beri’tikaf (menetap) dipusaranya bermalam-malam membaca al-quran dan berdoa untuknya, para pensyair berdatangan dari setiap penjuru saling meratap dan mengucapkan rahmat.
18.   Pusara al-mu’tamid alallah (abu al-qosim muhammad bin al-mu’tadhid al-lakhmi al-andalusi) wafat th 488h, sekumpulan para penyair berkumpul dipusaranya menggubah qasidah dengan pujian-pujian, mereka meratapinya dengan qasidah-qasidah yang panjang, dan dipusaranya mereka melantunkan lagu dan menangis, diantaranya abu bahr yang meratapinya dengan qasidahnya: aku hirup bintang ini dengan ketundukan kepadaMu, aku jadikan pusaramu tempat berlantun lagu, ketika pelantunannya selesai, iapun mencium nisan pusara dan merebahkan tubuhnya dan mengusap-usap kakinya dan mengharukan setiap yang datang.
19.   Pusara nasr bin ibrahim al-maqdisi(seorang guru besar madzhab safi’i), wafat th 490h, disemayamkan di bab saghir damaskus, dan pusaranya tampak diziarahi.
20.   Al-qosim bin fairoh al-syatibi, wafat th 590h, disemayamkan di qorofah dan pusaranya populer terkenal sebagai tujuan tempat berziarah, aku telah menziarahinya berkali-kali.
21.   Pusara ahmad bin ja’far al-khozraji al-basti nuzail murakis, wafat th 601h, pengarang kitab nil al-ibtihaj berkata; sampai sekarang keadaannya senantiasa dalam tamannya masih dipenuhi banyak orang, menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan mereka, aku telah menziarahinya lebih dari limaratus kali, dan aku telah bermukim disana selama lebih dari tigapuluh malam.
22.   Pusara sufyan al-tsauri, ibnu haban berkta; pusaranya terletak di pemakaman bani kulaib di basrah, aku telah menziarahinya, siapakah ibnu haban?, dia adalah pemuka ulama penghafal hadis syeh khurasan seperti adzahabi, dia salah seorang dari para fakih agama (pakar fikih) dan penghafal peninggalan-peninggalan sejarah, dia mengarang musnad sahih, dan orang-orang disamargandhi mengagungkannya, sebagaimana idris berkata; dia adalah termasuk dari bejana ilmu fikih, bahasa, hadis, nasihat, dan termasuk golongan pakar ilmu rijal (ilmu hadis), sebagaimana al-naisabuuri, dia adalah sosok terpercaya, cerdas dalam pemahaman layaknya al-khotib al-baghdadi, dan salah seorang ulama abad ketiga, siapapun yang berada dalam derajat keilmuan, keutamaan, dan kefakihan ini (seperti yang mereka katakan), dinilai boleh pergi berziarah kepusaranya, dan tidaklah dinilai sebuah kesyirikan, keharaman, layaknya klaim para pengikut madzhab wahabi, sebelumnya kami telah paparkan pembahasannya.
23.   Pusara al-muluk al-mudzofar, qutub al-din berkata; pusaranya selalu dijadikan tujuan berziarah, dan dibulan ramadhan th 659h aku telah menghampirinya dan aku meletakkan batu diatasnya serta menziarahinya.
Inilah rangkuman yang terdapat pembahasan ziarah kubur, dalam kitab-kitab sejarah, terjemahan, dan hadis, yang mana para sahabat dan pengikut telah lampau, sesungguhnya mereka mengagungkan pusara nabi yang mulia, dan menjadikannya tujuan berziarah, begitu juga pusara para imam suci, para orang saleh, wali, dan ulama, sungguh berziarah adalah perkara yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun lagi.
Setelah argumentasi-argumentasi dan nash-nash ini, lantas apa argumentasi yang akan dikatakan ibnu taimiyah dan para pengklaimnya dalam mengharamkan ziarah kubur, pergi kesana???
Dosa apakah syiah pengikut para imam jika meyakini tuntutan sunah yang mulia dan menapaktilasi para orang muslim dalam ziarah kubur???
Apakah semua pusara yang dimaksud adalah hanya pusara syiah?, apakah para penziarahnya semua dari kalangan pengikut madzhab syiah?, lantas apakah ibnu huzaimah, dan adilah al-tsaqofi dari pengikut madzhab syiah?, apakah syeh al-hambali adalah tokoh syiah, yang mana ia menziarahi pusara al-kadzhim as?, dan apakah ibnu haban adalah seorang pengikut madzhab syiah, yang mana ia menziarahi pusara al-ridha as?, ataukah al-syafi’i muhammad bin idris adalah tokoh syiah sedangkan setiap hari dia menziarahi pusara abu hanifah?, dan apakah aisyah seorang pengikut syiah ali as, sedangkan dia menziarahi pusara abdurahman saudaranya dimakkah?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar